Senin, 26 September 2016

Budidaya Tanaman Markisa Buah Besar

Tanaman Markisa umumnya hanya ditanam di daerah dataran rendah, tetapi ternyata dapat hidup pada dataran tinggi juga. Dari hal tersebut, untuk ketinggian ideal budidaya tanaman markisa buah besar yakni pada kisaran 500-1200 m dpl. Dan kondisi tanahpun, tentu yang banyak mengandung bahan organik (subur) dengan pH 5,5-6,5. Sedangkan lokasi tempat bertanam sebaiknya terbuka, seperti dikebun, halaman rumah dlll, dengan diberi tiang penyangga, baik terbuat dari kayu maupun bambu, yang diatasnya diberi anjang-anjang bentangan kawat. Hal ini berguna agar tanaman tahan naungan, ranting jalar perambatannya terarah dan buahnya berkembang leluasa. Dan perlu diketahui, tanaman ini tidak tahan terhadap kondisi lahan yang banyak tergenang air.

Cara Penanaman
Manakala tunas yang tumbuh, dipilih tiga tunas yang kekar, kemudian pada waktu bibit yang ditanam di sepanjang pagar (jarak 2-3 m) mencapai bentangan kawat terbawah, ujung bibit segera dipotong. Selanjutnya batang jalar markisa dibentangkan mendatar seperti pada perambatan tanaman anggur. Adapun dua tunas dijalarkan pada bentangan kawat terbawah dan satu lagi dibiarkan tumbuh mencapai bentangan kawat di atasnya. Jika semua kawat bentang dijalari oleh 1-2 tunas yang merupakan cabang buah, dan bunga muncul pada ketiak daun, biasanya berdaun tunggal. Dan pada saat cabang-cabang buah belum berbunga, maka ujung cabang perlu dipotong. Hal ini guna mempercepat pertumbuhan bunga bakal buah. Dianjurkan perambatan dengan sistem pagar. Jaraknya 3 m agar pengaturan cabang lebih mudah.

Sementara tanaman sudah kelihatan buahnya yang mengantung pada kawat tersebut dan buah yang sudah agak berumur, sebaiknya di bungkus/di blongsong, biasanya menggunakan kantong plastik. Karena berguna untuk melindungi buah dari serangan hama.

Adapun guna pertumbuhan tanaman markisa buah besar tumbuh baik dan subur dapat mengunakan pupuk kandang/NPK (15:15:15) sebanyak 25-100 g per tanaman (tergantung umurnya, red).

Hama dan Penyakit
Untuk hama atau penyakit yang biasa menyerang tanaman markisa adalah lalat buah Dacus dorsalis dan nematoda bengkak akar yang disebabkan oleh Meloidogyne incognita. Disamping itu kutu daun kuning Myzus persicae dan kutu putih Aphis gossypii sering terdapat pada daun
.
Dan hama ini dapat diatasi dengan semprotan insektisida Tamaron 0,2%. Penyakit yang biasa mengancam tanaman markisa adalah mati pucuk Phytophthora parasitica, penyakit layu Fusarium passiflorae, dan penyakit busuk leher akar biasanya pada bibit di persemaian yang disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani.

Adapun kondisi atau tempat lahan yang basah merangsang tumbuhnya penyakit-penyakit tersebut.
Sementara itu untuk mengatasi sebelum terlambat, penyakit ini dapat diatasi dengan Benlate 0,2% atau lisol 10-50%.

Ciri Khas Tanaman Markisa Buah Besar
Markisa besar yang juga disebut Giant Markisa : Granadilla Buto spesies Passiflora quadrangularis L dan berasal dari Brazilia, Argentina, Paraguay.
Untuk klasifikasi markisa buah besar, yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Parietales
Suku : Passifloraceae
Marga : Passitlora
Jenis/Spesies : Passiflora quadrangularis L., Granadilla buto

Sedangkan untuk didaerah asal Indonesia biasa markisa disebut dengan sesuai nama derahnya, yakni: Sumatera : Rubis (Palembang), Balewa (Melayu), Jawa : Markusa (Sunda), Markisa (jawa).
Tanaman markisa termasuk tanaman semak hidupnya menjalar panjangnya -+10 m. Adapun cirinya, yakni;
Untuk batang markisa memiliki batang bersifat merambat berbentuk pilin (spiral) memanjang, dengan bentuk persegi, semu, lunak, halus, warna hijau kecoklatan. Sedangkan daunnya tunggal, lonjong, tersebar, panjang 7-20cm, lebar 5-15cm, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, pertulangan menyirip, permukaan licin, tangkal persegi, panjang 2-6cm, dan berwarna hijau.

Sementara bunga berciri tunggal, bulat berbentuk mangkok, berkelamin dua(hermafrodit) dan menempel di ketiak daun, tangkal bergerigi, panjang 3-4cm hijau, mahkota berbentuk lonjong, permukaannya beralur, warna ungu, benang sari bertangkai, bentuk tabung, panjang ± 6cm warna ungu, kepala sari silindris, panjang ± 6cm warna putih, putiknya pendek warna kuning dengan kelopak bunga berbntuk lonjong warna hijau. beraroma khas harum. Semua jenis markisa (Passiflora) termasuk penyerbuk silang dengan bantuan lebah madu.penyerbukan sendiri masih dapat berlangsung baik. Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, biasanya penyerbukan di lakukan oleh manusia seperti halnya pada penyerbukan tanaman vanily.

Bakal buah bentuknya sangat unik (maaf hampir menyerupai penis orang dewasa) hal tersebut pernah saya jumpai pada artikel yang diposting oleh Durian Blossom tapi mempunyai ukuran jauh lebih besar.
Buah Markisa berbentuk lonjong dengan panjang ± 20cm, diameter ± 15 cm berat 3-5 kg warna hijau ke putih putihan. Dan buah yang sudah masak/ranum terlihat berwarna kekuningan dan beraroma khas harum buah markisa. Sedangkan bijinya bulat pipih panjang ± 0,3 cm, putih. Sedangkan cirri akarnya tunggang warna putih kotor.

Adapun kandungan buah, biji, dan daun pada tanaman ini mengandung substansi yang tidak stabil, yaitu asam hidrosianat dan laktone. Sementara buah yang masak mengandung Ca, P, Fe.


.Doc: MTM/GD-N/Hms Dipertan/Media Network Jateng.

1 komentar: