Sumowono - “Berawal dengan 5 bibit induk
kelinci, baik jenis Rek, Anggora Inggris dan Australi, jika dikembangbiakan dalam jangka 7-8 bulan (induk) dan masa umur
1-2 bulan (anak), ternyata dapat
menghasilkan keuntungan tersendiri,” tutur Haryono, salah satu peternak kelinci daerah Bantir, Sumowono,
Ungaran, Rabu (16/10/2013).
Dikatakan lebih lanjut, bahwa kelinci jenis anggora merupakan jenis yang
sangat berpeluang dan banyak digemari masyarakat. Terutama kelinci anggora Inggris dan Australi.
“Menggeluti usaha pengembangbiakan kelinci ini, tadinya saya hanya sebatas iseng – iseng saja.
Namun, karena sangat mengasyikan dan apalagi berpotensi menguntungkan, makanya
menjadi hobi yang berkelanjutan,” jelasnya sambil tersenyum.
Dari penjelasan tersebut, Haryono telah
memiliki Jumlah kelinci mencapai -+80 Induk Australi dan 20 anak, 70 induk Rek
dan 15 anak. Sedangkan Anggra Inggris 25 induk dan 15 anak.
Dalam pengembangan kelinci-kelincinya,ditempatkan diarea
samping rumahnya, berukuran 4x7m. Ukuran setiap kotaknya,60x70cm. Jumlah kotak seluruhnya
untuk menampung peliharaan kelincinya 32x100 kotak dan setiap kotaknyaberisi
5-10 ekor kelinci.
Sementara dalam pemasaran kelincinya, Haryono hanya mengandalkan
pembeli pasar lokal daerah setempat. Oleh sebab itu, dirinya akan berusaha
untuk melakukan pemasaran diluar kota.
Harga untuk satu kelinci jenis Rek 150rb (induk) dan 20rb
(anak),sedangkan anggora Inggris, 300-500rbdan 50rb (anak umur 1bln).
Adapun dalam soal kendala pengembangan ternak kelincinya,
mulai pakannya tidak ada masalah. Sebab didaerahnya banyak tumbuh tanaman, baik
rumput maupun sayuran. Sementara ketika terserang penyakit gudik, Haryono hanya mengandalkan Wormectin 1cc : 1 ekor kelinci
“Untuk pakan tidak ada soal, tapi yang jadi soal ketika
terserang penyakit, saya hanya memakai Wormectin,” jelasnya.
Usaha ternaknya, dirinya dibantu oleh adiknya, Nurqotib.
.LIND@PeDe21/MTM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar