Oleh: MT. Mudjaki
Dunia pendidikan bukan hanya sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan bagi
anak-anak generasi bangsa. Namun merupakan tempat dan lahannya menumbuh kembangkan
prestasi, kecerdasan, kreatifitas dan mencetak karakter akhlak, moral etika yang
baik. Oleh karena itu, sebagai orang tua dan guru/dosen untuk bisa sinergi saling
menjaga, bekerja sama dan mendorong dunia pendidikan berwajah masa depan yang
baik.
Perjalanan dalam masa perubahan kebebasan berdemokrasi sampai teakhir ini.
Kita melihat, bagaimana anak-anak genersi penerus bangsa ini, mulai dari
tingkat mahasiswa, SLTA/SMK/MAl dan SLTP/MTs melakukan tindakan yang sebenarnya
bukan cermin sebagai anak pelajar. Dimana, banyak suatu persoalan-persoalan/kasus-kasus
yang terjadi kedalam ranah tindak kriminal. Seperti halnya, tawuran antar
pelajar dengan mengunakan senjata tajam, senjata api, batu dan air keras, perilaku
sex bebas, narkoba, minuman keras sampai blablabla....curonmor.
Adanya hal tersebut, tentunya kita semua sangat prihatin. Dan tentunya ada suatu pertanyaan kenapa hal itu bisa
terjadi? Bukankah mereka (para pelajar. Red) telah memperoleh pendidikan dan
pengajaran disekolahnya? Apakah ini merupakan cermin sebuah budaya ke-egois-an
yang ekspresif dan tersistem? Atau mungkin ini penunjukan diri sebagai dan
dianggap jagoan? Atau mungkin bagian ranah kelabilan jiwa pada keadaan yang
tidak ada pegangan yang dapat dijadikan panutan? Atau...blablabla....mungkin
ini bentuk yang di/ter-lahirkan dari cermin oknum-oknum, baik ulama/pemuka
agama, pemimpin-pemimpin pemegang, penegak dan penyelengara negara yang tidak
memberikan contoh dalam perilaku baik, bersikap tidak komitmen dan inkonsisten dalam
budaya, agama, sosial kemasyarakatan, politik dan hukum?
Dimana kita tau dan melihat dipemberitaan, maraknya kasus korupsi,
premanisme, kekerasan antar agama/golongan, perselingkuhan dan
blablabla....moralitas kemakmuran menuju kejahatan (kekhufuran).
Untuk itu, kita sebagai orang tua, guru/dosen/pemerhati/pegiat pendidikan,
ulama/pemuka agama, pemimpin pemegang, penegak dan penyelengara negara dan
semuanya bagian elemen bangsa ini, seharusnya dan berkewajiban menjaga, merawat,
menumbuh kembangkan dan mengembalikan integritas jati diri anak-anak generasi
kita. Yang mana dapat bertatakrama budaya santun, terukur dan terarah masa depan
berprestasi, cerdas, kreatif dan berakhlak moral etika yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar