Sabtu, 17 Mei 2014

Candaan Perjanjian Batu Tulis, Prabowo Melirik Tatapan Tajam Pada Fadli Zon



JAKARTA - Lirikan tatapan tajam Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dilayangkan kepada Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon saat berkunjung ke kediaman politisi Partai Nasdem, Rachmawati Soekarnoputri, Jumat (16/05/2014) malam. Padahal, saat itu Fadli tengah melontarkan candaan.

Adapun kronologisnya bermula dari pemberian kenang-kenangan dari Rachmawati untuk Prabowo, setelah keduanya bertemu selama kurang lebih dua jam. Dalam pertemuan Prabowo dan Rachmawati tersebut, lebih banyak membahas masalah kebangsaan daripada soal urusan pencapresan Prabowo. Hingga Rachmawati memberikan kenang-kenangan berupa lukisan Soekarno dan buku karyanya berjudul Di Bawah Bendera Revolusi. Buku tersebut diproduksi pertama kali pada 1959. Sementara itu, buku yang diberikan kepada Prabowo merupakan buku cetakan ke-5.  

Sesaat sebelum memberikan buku, Rachmawati sempat membubuhkan tanda tangannya pada buku itu. Ia sempat lupa tanggal hari ini.

"Sekarang tanggal berapa ya?" tanya Rachma.

"Tanggal 16 Mbak," ujar salah seorang wartawan yang berdiri di hadapan Rachmawati.

Selang kemudian, ia ingat, bahwa tanggal ini merupakan tanggal kelahiran kakek Prabowo, Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia, yang lahir di Banyumas, Jawa Tengah, pada 16 Mei 1894.

"Oh
, iya..Ini ulang tahunnya kakeknya Mas Prabowo ya," ujar Rachmawati. 

Pernyataan Rachmawati tersebut disambut senyum oleh Prabowo. Namun, Fadli Zon yang tepat berdiri di samping kanan Rachmawati justru menimpalinya.

"Iya Mbak, Pak Margono. Ini juga tepat lima tahun peringatan perjanjian Batu Tulis," kata Fadli sambil tersenyum.

Mendengar perkataan Fadli, sejumlah awak media terlihat tertawa. Perjanjian Batu Tulis merupakan kesepakatan yang pernah dibuat Gerindra dan PDI Perjuangan saat berkoalisi pada Pemilu Presiden 2009. Isi perjanjian ini sempat membuat hubungan kedua partai dingin beberapa waktu lalu.

Merespons pernyataan Fadli, Prabowo justru menanggapi dingin. Dengan menatap tajam Fadli, ia berujar, "Fadli, kamu ini mau jadi profesor apa jadi provokator," kata Prabowo.

Mendengar pernyataan Prabowo, Fadli hanya terdiam. Candaannya tak bersambut.

.DOC: Lind@Ant/KN/Rep/JMP-21.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar