Sabtu, 13 September 2014

Melalui Program Strategis PKN Kesejahteraan Nelayan Tertopang Nyata



Jakarta Kepedulian pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan secara nyata ditopang oleh salah satu program strategis yakni program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN). Dan hal ini guna memperkuat basis data nelayan berupa pemetaan data rinci (byname by address).


"Jadi bantuan bagi nelayan menjadi tepat sasaran serta pemantauan (monitoring) dapat dilakukan secara efektif," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C.Sutardjo dalam keterangannya, Sabtu (13/09/2014).

S
elanjutnya Sharif menerangkan, informasi mengenai berbagai profil dan karakteristik rumah tangga miskin menurut sektor/sub sektor sangat dibutuhkan. Pasalnya,  pengentasan dan penanggulangan kemiskinan bisa berbeda antar wilayah , sektor maupun kelompok dan penduduk.

Seiring dengan itu, dalam mendata jumlah masyarakat kurang mampu,  KKP  telah memperkuat sinergi dengan antara lembaga (KL) serta pemerintah daerah (Pemda).Sedangkan, kegiatan di lokasi Program PKN dikelompokkan menjadi tiga kelompok sasaran, yaitu bantuan untuk  individu, kelompok dan penguatan sarana prasarana PP/PPI.

“Sejak dicanangkan program PKN di tahun 2011, kehidupan nelayan menjadi lebih sejahtera dengan diikuti peningkatan pendapatan para nelayan,” jelasnya.

Hasilnya, program ini secara konsisten terus menyisir 816 pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan (PP/PPI).  Tercatat, sepanjang tahun 2011 telah dikembangkan 100 unit PP/PPI. Kemudian pada tahun 2012, terdata sebanyak 400 unit PP/PPI yang terdiri dari 1.426 desa dengan 112.037 rumah tangga nelayan tak mampu telah dijangkau program ini.

Sedangkan  di  tahun 2013, sebanyak 200 unit PP/PPI dan di tahun 2014 sebanyak 116 unit PP/PPI pun tak luput dari sentuhan program PKN. Sejak digulirkannya program PKN di tahun 2011, KKP berhasil merealisasikan berbagai capaian positif dalam penguatan sarana dan prasarana di PP/PPI.

Semisalnya, telah dibangunnya pabrik es sebanyak 60 unit, lalu diikuti dengan berdirinya cold storage sebanyak 30 unit dan solar packed dealer nelayan (SPDN) sebanyak 96 unit.

Sejalan dengan itu, dalam evaluasi pelaksanaan Program PKN tahun ini, tercapai empat kesepakatan yang akan ditindaklanjuti dalam percepatan pelaksanaan program PKN. Pertama,  Penetapan PP/PPI sebagai lokasi program PKN perlu dilakukan melalui studi masterplan, sehingga kegiatan lintas sektor dapat diintegrasikan.

Adapun program PKN yang merupakan program pro kerayaktan yang menyasar penduduk miskin di wilayah pesisir yang dihuni oleh 7,8 juta jiwa. Jumlah tersebut menyumbang 25,14 persen dari jumlah penduduk miskin secara nasional. Strategi pro kerakyatan ini pun ditargetkan akan dapat membenahi 2.834 daerah pesisir yang tersebar di  33 provinsi , 251 kabupaten, serta 809 kecamatan diseluruh wilayah Indonesia.

“Oleh karena itu, saat ini total Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang bergantung pada lapangan kerja utama di sektor perikanan sebanyak 17.247 jiwa.   Sementara, untuk meningkatkan jiwa wirausaha dan pendapatan nelayan program tersebut memiliki delapan kegiatan,” terangnya.

.Ant/Rep/JMP.21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar